Ternyata Dalam Serial Naruto dan Naruto Sippuuden Hokage Bukan Raja ?

Hal tersembunyi dalam serial Naruto dan Naruto Sippuuden adalah seorang Hokage yang selama ini dianggap sebagai raja ternyata adalah pembantu desa.

• Siapa yang pantas untuk diutamakan dalam konsep kenegaraan? Mungkin inilah pertanyaan yang sering diajukan, dan pertanyaan semacam inilah yang diajukan oleh Sandaime Hokage (Hokage Ketiga) Hiruzen Sarutobi pada anaknya Asuma Sarutobi; namun pertanyaan yang diajukan Sandaime Hokage waktu itu kurang lebih seperti ini, “Asuma siapakah yang menjadi raja di desa Konoha atau malah negara Api ini?” Asuma waktu itu, masih muda, terhenyak mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh ayahnya, dia lantas menjawab, “Tentu saja Hokage”, Sandaime Hokage lantas tersenyum sembari berkata “Engkau belum pantas untuk menggantikanku sebagai Hokage”.

Hari berganti hari, selang waktu berlalu, Asuma Sarutobi akhirnya menyadari bahwa jawaban yang ia berikan pada ayahnya yang juga menjabat sebagai Hokage itu salah, dia menemukan bahwa Daimyo-lah raja yang sebenarnya berposisi sebagai raja di negara Api sekaligus desa Konoha; namun lagi-lagi Sandaime Hokage mengatakan jawaban itu masih salah.

Pengembaraan Asuma diluar desa Konoha sebagai salah satu dari Dua Belas Ninja Pelindung, sebuah kelompok yang dibentuk untuk melindungi Daimyo Negara Api, serta tugas yang ia emban sebagai Jounin di Konoha akhirnya membuat Asuma mengerti bahwa raja sesungguhnya dari negara Api maupun desa Konoha ialah anak-anak yang masih kecil maupun para pemuda dan pemudi Konoha serta negara Api, yang merupakan generasi penerus dari Konoha itu sendiri; dan jawaban yang lahir dari pemahaman Asuma ini kemudian dibenarkan oleh Sandaime Hokage.

Dalam ajaran Islam juga menyebutkan bahwa esensi atau inti dari sebuah kepemimpinan adalah melayani rakyatnya, menyayangi yang masih muda dan melindungi yang lemah sebagaima yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW maupun Khulafaur Rasyidin macam Umar bin Khattab atau Ali bin Abi Thalib.

Semoga manga maupun anime tidak lagi dinikmati dengan cara konvensional saja alias penghibur saja, karena komikus Jepang juga menyadari siapa konsumen mereka & menyadari apa konsekuensi profit yang mereka terima, dengan tidak hanya melahirkan hiburan saja namun ada unsur  pengingat juga.

Lain dari itu, ekspektasi penulis kedepannya, konsepsi kepemimpinan yang lebih baik bisa muncul dan terlaksana di negeri ini, sudah ada contoh dari pemimpin Islam tentang menjadi pemimpin yang baik, atau dari Rasulullah SAW sendiri, selain itu toh kita sendiri juga tidak bisa kalah  dalam hal kepemimpinan sebagaimana yang ada di manga atau anime ini.

 Suara kan Pendapat mu di Kolom komentar ya ...

• Twitter
• Facebook
• Google
• Tumblr
• Pinterest